EjaToday.com, Soppeng – Kabar tak sedap yang menyelimuti HK, seorang anggota DPRD Kabupaten Soppeng, memasuki babak baru yang sangat mengkhawatirkan. Setelah sebelumnya membantah dugaan perselingkuhan dengan dalih “kesalahpahaman”, kini muncul fakta yang jauh lebih kontroversial: dugaan upaya pembungkaman media melalui transaksi uang.
Rekaman percakapan yang beredar luas di kalangan jurnalis mengindikasikan bahwa HK diduga secara langsung meminta nomor rekening wartawan yang meliput kasusnya.
Manuver ini disinyalir sebagai cara cepat dan kotor sang legislator untuk “menutup masalah” dan menghentikan pemberitaan. Tujuan utamanya jelas, yakni membeli keheningan pers untuk menyelamatkan reputasi politiknya.
Tindakan itu sontak memicu gelombang kecaman karena dianggap sebagai pelecehan dan peremehan serius terhadap martabat profesi pers.
Seorang pejabat publik yang seharusnya menjunjung tinggi etika dan transparansi, justru diduga berusaha menjadikan jurnalisme sebagai objek barter.
Anggapan bahwa integritas berita dapat ditukar dengan nominal transfer bank adalah bentuk arogansi kekuasaan yang mengancam kebebasan pers.
Jurnalisme adalah pilar keempat demokrasi, yang berfungsi sebagai mata dan telinga publik untuk mengawasi kekuasaan. Jika praktik penyuapan atau upaya “bungkam” ini terbukti, maka ia tidak hanya merusak citra HK secara pribadi, tetapi juga melumpuhkan fungsi pers sebagai kontrol sosial.
Hal ini berpotensi menimbulkan krisis kepercayaan publik yang mendalam, di mana masyarakat akan kesulitan membedakan antara fakta murni dan berita yang telah diintervensi.
Kasus ini menjadi alarm merah bagi seluruh ekosistem media. Dewan Pers didesak untuk segera mengambil langkah investigasi terhadap dugaan upaya suap ini sebagai intervensi ilegal terhadap kemerdekaan pers.
Secara paralel, Badan Kehormatan Dewan (BKD) DPRD Soppeng harus bertindak tegas, tidak hanya memeriksa dugaan perselingkuhan, tetapi juga pelanggaran etik berat berupa upaya membungkam media dengan uang.
Hingga berita ini dikompilasi, HK masih bergeming dengan bantahannya mengenai isu perselingkuhan. Namun, belum ada klarifikasi resmi dari yang bersangkutan terkait rekaman dugaan permintaan nomor rekening yang kini menjadi sorotan utama publik.