UICI Hadirkan Gagasan Para Capres Tentang Pendidikan Digital, Gagasan Terbaik Dipilih Lewat e-Voting 

Spesial Dies Natalis ke-3 Universitas Insan Cita Indonesia

EjaToday.com – Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) sebagai kampus digital pertama di Tanah Air kerap kali melahirkan sentuhan-sentuhan terbaiknya dalam mewarnai dunia pendidikan, tak terkecuali di momentum dies natalis ke-3 kampus yang menciptakan platform pendidikan baru yang bersifat fully digitalized itu.

Pemilu 2024 yang sudah di depan mata ini UICI mengambil peran agar bagaimana menghadirkan gagasan para calon presiden (Capres) tentang pendidikan berbasis digital pada acara Dies Natalis ke-3 yang akan dilaksanakan di Auditorium Perpustakaan Nasional RI, Gambir, Jakarta Pusat, pada Senin (15/01/2023).

Gagasan para capres ini hadir dalam segmen Gagasan Masa Depan Indonesia. Pada segmen ini, para capres akan memberikan gagasannya terkait pendidikan berbasis budaya digital.

Dalam segmen itu juga, para undangan dapat memilih gagasan terbaik melalui aplikasi e-voting yang dikembangkan oleh Prodi Informatika.

Sebelumnya, aplikasi e-voting ini pernah digunakan dalam Munas FORHATI Majelis Nasional KAHMI di Palu pada November 2022 lalu.

Pada Dies Natalis ke-3 ini, tema yang diangkat adalah “From Imagination to Digital Inovation; UICI’s Third-Year Journey in the World of Digital Education”.

Rektor UICI Prof. Dr. Laode Masihu Kamaluddin mengatakan tema ini sangat relevan untuk diangkat seiring dengan capaian UICI sebagai kampus digital.

“Tema ini relevan dengan perjalanan tiga tahun UICI. Dari cita- cita dan imajinasi menjadi sebuah inovasi bagi dunia pendidikan” ungkapnya pada Sabtu (06/01/2023).

Ia menjelaskan dalam tiga tahun ini sudah banyak pencapaian yang dilakukan oleh UICI.

Berangkat dari sebuah mimpi tentang pendidikan berbasis digital, UICI mampu tumbuh menjadi kampus digital pertama di Indonesia.

Menurutnya, tantangan pasti ada, baik dari birokrasi, aturan main perguruan tinggi, meyakinkan orang, dan sebagainya.

“Tapi, kami meyakini bahwa pendidikan berbasis digital menjadi solusi untuk memberikan akses untuk semua anak bangsa, to reach the unreachable. Itu visi besar kita” jelas ketua Forum Rektor Indonesia periode 2012 – 2013 ini. (Ejatoday.com/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *