Investasi besar Indonesia di sektor energi Aljazair menjadi tema utama dalam pembicaraan tersebut. Pertamina sudah lama berinvestasi di negara Afrika Utara tersebut.
“Kami menyambut baik kembali rencana investasi Pertamina sebesar US$ 900 juta hingga tahun 2048 di sektor energi Aljazair. Pertamina siap terus memperluas investasinya di Aljazair, termasuk di bidang baru seperti kilang dan dekarbonisasi,” kata Retno dalam keterangan persnya, Kamis (21/12/2023).
Indonesia tidak ingin hubungan ekonomi dengan Aljazair hanya terbatas pada sektor perminyakan saja, tetapi juga berbagai proyek bersama di bidang ketenagalistrikan, pertambangan, energi terbarukan, pertanian, perikanan, dan sektor lainnya.
Pertemuan bilateral tersebut juga ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) mengenai kerja sama energi dan pertambangan.
Menurut Retno, MoU yang baru ditandatangani ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama pemerintah-ke-pemerintah (G2G) dan bisnis-ke-bisnis (B2B) di sektor-sektor tersebut.
Namun Retno tak merinci lebih lanjut mengenai investasi Pertamina di Aljazair.
Pertamina Internasional EP (PIEP) merupakan bagian dari subholding hulu perusahaan dan bertugas menangani wilayah kerja di luar negeri. PIEP mengoperasikan wilayah kerja di Aljazair melalui Pertamina Aljazair EP (PAEP).
Sejak Mei 2014, PAEP telah mengoperasikan penuh ladang minyak Menzel Ledjmet Nord (MLN) di mana 65% kepemilikannya atau participating interest dimiliki oleh Pertamina.
PIEP mengumumkan pada bulan Juni 2023 bahwa pihaknya telah mendapatkan kontrak hidrokarbon baru untuk MLN di Blok 405a.
Pertamina, bersama dengan perusahaan minyak milik negara Aljazair Sonatrach dan Repsol Exploracion 405a SA, sebuah unit dari perusahaan energi Spanyol Repsol, akan mengoperasikan blok minyak dan gas darat berdasarkan kontrak ini.
Adapun kerja sama operasi ini meliputi lapangan MLN dan sembilan lapangan lainnya yang mencakup unitisasi Ourhoud dan El Merk.
Program kerja tersebut khususnya meliputi pengeboran 12 sumur minyak dan sumur injeksi air, penyambungan sumur pengembangan baru, dan pembangunan unit ekstraksi LPG dan proyek akuisisi seismik 3D WAG (water alternating gas), serta proyek produksi energi tenaga surya.
Jumlah total investasi yang direncanakan untuk pelaksanaan pengembangan ini diperkirakan melebihi US$ 800 juta. Diperkirakan migas yang dapat dihasilkan hampir mencapai 150 juta barel setara minyak. (EjaToday.com-10)