EjaToday.com – Madura Fondation yang memiliki tagline ‘Gerakan Moral Madura Modern’ kini muncul kembali dengan wajah baru dengan ketua baru, yakni H. Mohammad Rudiyanto atau H. Rudi.
Dalam kepemimpinan H. Rudi, Madura Fondation menambahkan nama di belakangnya dengan kata ‘Reborn’. Dengan harapan, sebagaimana tagline yang saat ini dimilikinya.
“Jadi, kami berharap, dengan tagline ‘Gerakan Moral Madura Reborn’ ini, masyarakat Madura semakin maju,” kata H. Rudi dalam sambutannya di acara santunan yang digelar Madura Fondation di Cafe & Resto Plappa Genna’ Pamekasan, Kamis (20/3/2025).
Menurutnya, Madura Fondation sebenarnya sudah digagas sejak tahun 2000, namun yang diresmikan menjadi yayasan dan berbadan hukum pada 2015.
Kini, kata H. Rudi, Madura Fondation Reborn bergerak di beberapa bidang, di antaranya sektor pendidikan, sosial, kesehatan, ekonomi dan kebudayaan.
“Saya berterimakasih karena telah diberi amanah besar untuk menjadi bagian dari penerus tongkat estafet organisasi yang rekam jejaknya sudah terbukti dan teruji,” ungkapnya.
Sebagai seorang pengusaha di Migas dan Batubara, H. Rudi memiliki semangat yang kuat untuk bagaimana generasi muda Madura memiliki daya saing yang kuat dengan tingkat pendidikan yang mapan.
“Kebetulan juga di perusahaan saya ada CSR yang fokusnya untuk pemberdayaan sosial, salah satunya beasiswa pendidikan,” ujarnya.
Dia pun berharap, ke depan, Madura Fondation ini bisa mewarnai gerakan-gerakan yang sifatnya mencakup beberapa sektor di atas.
Sementara Munhari Bariel, pendiri dan penggagas CSO Madura Fondation mengungkapkan, penunjukan H. Rudi sebagai ketua umum atau executive director Madura Fondation Reborn dapat meneruskan cita-cita mulianya melalui organisasi tersebut.
“Mudah-mudahan, nantinya bisa bermanfaat untuk ummat, sebagaimana prinsip yang kami bangun sejak dulu, yakni “khairunnas anfaa’ahum linnas” yang artinya, sebaik-baiknya manusia itu, adalah ia yang bermanfaat untuk manusia lainnya,” ujarnya.
Dia pun berharap, dengan sosok pimpinan baru benar-benar bisa memberdayakan masyarakat. Sebab, cita-cita lahirnya organisasi ini saat ada kerusuhan Sampit pada 1999.
“Saat itu, saya bertemu langsung dengan presiden Gus Dur (KH. Abdurrahman Wahid) dan Mahfud MD di kediamannya, kita duduk bareng membahas bagaimana Madura ini bisa bermanfaat buat yang lain, saya adakan sarasehan kemanusiaan namanya kala itu,” katanya.
Oleh karena itu, dirinya berharap, tahun-tahun berikutnya Madura Foundation Reborn akan terus berbagi dan menebar manfaat.
“Harapan kita semua, janji saya dengan haji Rudi, akan kita fasilitasi anak-anak kita untuk terus sekolah, utamanya yang anak yatim hingga kuliah suatu saat,” harapnya. (EjaToday.com/*)