Pamekasan, EjaToday.com – KPU Pamekasan gencar melakukan sosialisasi pendidikan pemilih partisipatif guna meningkatkan partisipasi pemilih pada Pilkada Serentak yang akan dilangsungkan pada Rabu 27 November 2024 mendatang.
Sosialisasi yang dilaksanakan di Al Muna Resto dan Cafe ini KPU menggandeng HMI Cabang Pamekasan Komisariat Tarbiyah dan Insan Cita IAIN Madura.
Sosialisasi ini melibatkan 70 persen keterwakilan perempuan dan 30 persen keterwakilan laki-laki.
“Sosialisasi ini guna meningkatkan partisipasi pemilih Pilkada Serentak 2024,” kata Ketua Divisi Teknis Penyelenggara KPU Pamekasan A. Tajul Arifin, Minggu (15/9/2024).
Tajul menyampaikan bahwa perempuan juga berperan penting untuk menyukseskan penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024.
Melihat data dari KPU Kabupaten Pamekasan, jumlah daftar pemilih sementara (DPS) untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur dan Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan Tahun 2024, perempuan di Kota Pendidikan mencapai 51,7 persen.
Artinya, kata dia, jumlah DPS perempuan melebihi laki-laki. Perempuan juga mempunyai peran dan kapasitas yang sama dengan laki-laki dalam hal memilih pemimpin.
“Berdasarkan DPS, jumlah pemilih di Pamekasan lebih banyak perempuan, yaitu 51,7 persen,” kata Tajul.
Oleh sebab itu, lanjut Tajul, perempuan harus menghargai hak pilih masing-masing individu sebagaimana menghargai diri sendiri. “Jangan mau menjual suara kita pada orang lain. Satu suara kita akan menentukan keberlangsungan daerah kita lima tahun ke depan,” terangnya.
Dia pun menyebutkan, sebagai pemilih termasuk kaum perempuan, ada 9 langkah untuk menjadi pemilih cerdas.
Pertama, lihat visi, misi dan program calon gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati. Kedua, lihat track record calon yang akan dipilih. Ketiga, sering mencari informasi tentang pilkada.
“Keempat, cek dan ricek informasi tentang pilkada yang diperoleh dari berbagai sumber dan dari sumbernya langsung. Kelima, tidak terpengaruh oleh berita bohong (hoax) dan tidak menyebarluaskannya. Keenam, bersikap objektif, kritis dan cerdas dalam menyikapi isu politik dan pemilihan,” ujarnya.
Selanjutnya, kata Tajul, ketujuh, gunakan hak pilih. Datang ke TPS, pilih yang pantas menjadi pemimpin kita, dengan satu kali mencoblos pada lembar kertas suara. Kedelapan, jangan pilih lagi jika tidak amanah. Dan terakhir, kesembilan, awasi kinerjanya, bagaimana realisasi janji politiknya. (EjaToday.com/*)