Ejatoday.com – Presiden Turki Erdogan mendesak PBB segera mengadili Israel di pengadilan internasional.
Hal itu diutarakan Ergodan pada Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres, via telepon.
Percakapan telepon antara Erdogan dan Guterres itu dilakukan menjelang digelarnya sidang Dewan Keamanan PBB pada Rabu (29/11) waktu setempat.
Melansir Detik.com, Ergodan menyebut Israel sebagai biang kejahatan perang di Jalur Gaza.
Menurut kantor kepresidenan Turki, Erdogan dan Guterres membahas beberapa hal dalam percakapan telepon itu, mulai dari soal ‘harapan komunitas internasional soal serangan ilegal Israel’, kemudian soal akses bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut, hingga upaya mewujudkan perdamaian abadi.
“Dalam percakapan telepon itu, Presiden Erdogan mengatakan bahwa Israel tanpa malu-malu terus menginjak-injak hukum internasional, hukum perang, dan hukum kemanusiaan internasional dengan memandang mata komunitas internasional, dan Israel harus bertanggung jawab atas kejahatan yang dilakukannya di hadapan hukum internasional,” demikian pernyataan kantor kepresidenan Turki.
Israel melancarkan rentetan serangan via udara, darat dan laut terhadap Jalur Gaza untuk merespons serangan mengejutkan Hamas pada 7 Oktober lalu. Para pejabat Tel Aviv menyebut sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, tewas akibat serangan Hamas tersebut. Lebih dari 240 orang lainnya disandera Hamas.
Laporan terbaru otoritas kesehatan Gaza menyebut lebih dari 15.000 orang tewas akibat rentetan serangan Israel.
Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri (Menlu) Hakan Fidan akan menghadiri pertemuan Dewan Keamanan PBB di New York, Amerika Serikat (AS).
Disebutkan juga oleh Kementerian Luar Negeri Turki bahwa Fidan akan menggelar pertemuan dengan kelompok Menlu dari beberapa negara mayoritas Muslim, yang dibentuk oleh Liga Arab dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) bulan ini untuk membahas Gaza dengan negara-negara Barat dan negara-negara lainnya.
Turki mengecam keras serangan Israel terhadap Jalur Gaza dan menyerukan gencatan senjata segera untuk memungkinkan diskusi mengenai solusi dua negara terhadap konflik Israel-Palestina yang lebih luas.
Erdogan menyebut serangan Israel terhadap Jalur Gaza sebagai genosida, dan menuduh Israel sebagai ‘negara teror’. Tel Aviv menolak tuduhan itu dan bersikeras menyatakan pihaknya bertindak untuk membela diri atas serangan musuh.