Aliansi Sehati Badko Indonesia Pertanyakan Ketidaklulusan Melati Sari Maisara

Steering Committee Munas Kohati XXV Diduga Tidak Netral

Inilah 12 Bacalon Kandidat Ketum Kohati PB HMI yang Kembalikan Formulir.

EjaToday.com – Dukungan terhadap pencalonan Melati Sari Maisara sebagai bakal calon (bacalon) Ketum Kohati PB HMI periode 2023-2025 yang diduga dicegat oleh Steering Committee (SC) Munas Kohati XXV terus mengalir deras.

Setelah dukungan dari Kohati se-Badko Aceh, kini datang dari Aliansi Sehati Badko Indonesia yang turut serta membela Melati Sari Maisara.

Ghita Ramadhayanti, Ketumkoh Sumbar yang juga bagian dari Aliansi Sehati Badko Indonesia menyesalkan sikap SC Munas Kohati XXV yang dinilai tidak profesional dan kuat dugaan mengada-ada dengan alasan persyaratan Melati Sari Maisara tidak lengkap, yang dengan seperti itu dinyatakan tidak lulus.

“Kita dari aliansi Sehati badko Indonesia menyangkan sekali sikap SC yang dianggap tidak profesional karena alasan tidak diakui masalah pernah jadi ketum kohati cabang,” katanya kepada EjaToday.com, Jumat (10/11/2023).

“Padahal dia (Melati Sari Maisara) sekarang jadi Ketumkoh Badko. Kok bisa dia tidak diakui sebagai Ketum Kohati Sigli periode 2019-2020, dari mana asal muasalnya?,” tegasnya.

Ghita menegaskan bahwa kuat dugaan SC tidak netral dan berpihak kepada kandidat lainnya.

Selain itu, Ketumkoh Badko Sulselbar Iin Afliani mengatakan bahwa sedari awal pihak SC tidak mempublish apa yang menjadi persyaratan bakal calon ketum kohati PB HMI periode 2024-2025.

“Persyaratan menjadi kandidat tentu tidak boleh bertentangan dengan PDK dan Konstitusi HMI. Kita tentu meminta klarifikasi dan penjelasan kepada SC terkait ini,” tegasnya.

Sementara Ketum Kohati Badko Jabar Barsasmy, meminta agar SC dalam proses seleksi bacalon kandidat diharapkan menjaga konsistensi dan profesionalismenya dalam menjalankan aturan penetapan calon di Munas Kohati XXV.

“Aturan tertinggi di PDK pada pasal 16, kriteria pengurus tidak menjelaskan. Tentunya persyaratan tidak boleh bertentangan dengan aturan tertinggi di PDK,” ujarnya.

“Namun terdapat kekurangan yang signifikan dalam pelaksanaan seleksi ini. Kurang konsisten dalam menjalankan aturan yang telah ditetapkan hal ini dapat menciptakan ketidakpastian bagi para calon kandidat,” imbuhnya menjelaskan.

Sedangkan Ketumkoh Badko Jambi Pitriya, pihaknya meminta SC tetap bersikap netral dan tidak sedikitpun berpihak kepada bacalon manapun.

“Hal ini untuk mengantarkan Munaskoh ke-XXV sampai akhir dengan memberikan transparansi kepada publik terkait hal-hal yang berkaitan dengan Munas,” tandasnya.

Untuk diketahui, hingga berita ini ditayangkan, Koordinator SC Munas Kohati ke-XXV Ema Amalia yang juga merupakan Kabid PSDO kohati PB HMI belum dapat dikonfirmasi. (EjaToday.com/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *