Ejatoday.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut para pengungsi rohingya belum memberikan dampak positif terhadap pariwisata di Aceh.
Melansir Antaranews.com, saat ini, pihaknya masih memantau keberadaan para pengungsi rohingya.
Dirinya hanya ingin memastikan para pengungsi itu tidak berdampak negatif pada kemajuan pariwisata aceh.
“Belum ada (dampak), tapi ini juga sangat kita pantau,” kata Sandiaga usai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, (07/12/2023).
Sandiaga menyebut para pengungsi itu mengalami tekanan dan Ia khawatir hal itu justru jadi bagian dari TPPO (tindak pidana perdagangan orang).
Hingga saat ini, belum ada arahan dari Presiden terhadap dirinya mengenai pengungsi Rohingya. Namun ia mengaku akan berkunjung ke Aceh akhir Desember atau awal Januari nanti.
“Kita bakal mengecek secara langsung dampak keberadaan pengungsi terhadap pariwisata di Aceh,” ujar Sandi.
Terpisah, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud Md sebelumnya mengatakan pemerintah sedang mencari jalan keluar untuk mengatasi masalah para pengungsi Rohingya yang masuk ke Indonesia melalui Provinsi Aceh.
“Jumlahnya sekarang sudah 1.478 orang (pengungsi Rohingya). Dan orang-orang lokal, orang Aceh, Sumatera Utara, dan Riau itu sudah keberatan ditambah terus,” ujar Mahfud.
“(karena) ‘Kami juga miskin, kenapa ini terus ditampung tapi gratis terus’. Nah, kami sedang mencari jalan keluar tentang ini,” sambungnya.
Mahfud mengatakan, pihaknya juga akan mengusahakan penanganan kebutuhan domestik dan kemanusiaan sehingga dapat terlaksana dengan baik.
Dia kembali menegaskan bahwa Indonesia tidak menandatangani konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Tentang Pengungsi sehingga tidak terikat dengan Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR).
Oleh sebab itu, pihaknya hanya memberikan bantuan kepada imigran Rohingya atas dasar kemanusiaan. (Ejatoday.com-008)