Dorong Menteri IMiPAS Copot Semua Pejabat Imigrasi

Jakarta, EjaToday.com | Langkah tegas Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (IMiPAS), Agus Andrianto, dalam menangani kasus pemerasan di Bandara Soekarno-Hatta mendapatkan dukungan luas dari berbagai elemen masyarakat, termasuk dari Jaringan Aktivis Nusantara (JAN).

Pencopotan seluruh pejabat di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Bandara Soekarno-Hatta dinilai sebagai tindakan yang tepat untuk memulihkan kepercayaan publik terhadap sistem imigrasi Indonesia.

“Kami sangat mendukung langkah tegas yang diambil oleh Menteri Agus Andrianto. Ini adalah bukti bahwa pemerintah serius dalam memberantas praktik korupsi dan pelanggaran di lingkungan imigrasi,” kata Ketua JAN Romadhon Jasn dalam keterangan resminya, Minggu (2/2/2025).

Kasus ini mencuat setelah Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) melaporkan 44 kasus pemerasan terhadap warga negaranya yang terjadi dalam kurun waktu Februari 2024 hingga Januari 2025.

Menurut Romadhon, laporan ini seharusnya menjadi alarm bagi pemerintah untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem imigrasi di Indonesia.

“Kasus ini hanyalah puncak gunung es. Masih banyak praktik serupa yang mungkin belum terungkap. Oleh karena itu, langkah pencegahan dan pengawasan harus ditingkatkan,” tegasnya.

Romadhon juga mendukung usulan Kedubes China untuk memasang papan peringatan di area pemeriksaan imigrasi Bandara Soekarno-Hatta.

“Pemasangan papan peringatan dalam tiga bahasa, yaitu Mandarin, Indonesia, dan Inggris, adalah langkah yang sangat baik. Ini tidak hanya memberikan informasi kepada warga asing, tetapi juga menjadi bentuk komitmen Indonesia untuk melindungi hak-hak mereka,” ujarnya.

Respons positif dari masyarakat terhadap kinerja Menteri Agus Andrianto juga menjadi sorotan.

“Masyarakat sangat senang dengan langkah-langkah tegas yang diambil oleh Menteri Agus. Beliau tidak hanya berbicara, tetapi juga bertindak nyata. Ini adalah bukti bahwa kepemimpinan beliau di Kementerian IMiPAS membawa angin segar bagi reformasi birokrasi,” ujar Romadhon.

Menurut Romadhon, keputusan Menteri Agus untuk mengganti seluruh petugas di Bandara Soekarno-Hatta dan memproses sanksi tegas terhadap pelaku pemerasan telah mendapatkan dukungan luas dari masyarakat.

“Masyarakat melihat bahwa ini adalah langkah berani dan perlu diapresiasi. Mereka merasa dilindungi dan dijamin hak-haknya,” tambahnya.

Romadhon berharap agar kasus ini menjadi momentum bagi pemerintah untuk memperbaiki citra Indonesia di mata internasional.

“Kita harus menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang menghargai hukum dan keadilan. Langkah tegas Menteri Agus adalah awal yang baik, tetapi masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan,” pungkasnya.

Dengan langkah-langkah yang telah diambil, diharapkan praktik pemerasan dan korupsi di lingkungan imigrasi dapat diminimalisir, serta kepercayaan masyarakat, baik lokal maupun internasional, terhadap sistem imigrasi Indonesia dapat dipulihkan.

Masyarakat pun berharap agar Menteri Agus dan jajarannya terus konsisten dalam menjalankan reformasi birokrasi untuk menciptakan pelayanan publik yang lebih baik dan profesional. (EjaToday.com/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *