EjaToday.com | Ketua Umum Koalisi Masyarakat Pro Reformasi (KMP Reformasi), Gunawan Albima, menyerukan pentingnya konsolidasi kebangsaan untuk menghadapi berbagai isu yang tengah mengemuka di Indonesia hari ini.
Dalam rilis resminya pada Kamis (20/3/2025), Gunawan menegaskan bahwa tantangan seperti polarisasi sosial, ketimpangan ekonomi, dan dinamika politik pasca-reformasi membutuhkan langkah kolektif yang konstruktif demi menjaga keutuhan bangsa.
Menurut Gunawan, konsolidasi kebangsaan bukan sekadar wacana, tetapi aksi nyata yang harus melibatkan seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah, akademisi, hingga komunitas akar rumput.
“Hari ini kita dihadapkan pada ujian besar. Isu-isu seperti intoleransi, hoaks, dan ketidakadilan sosial bisa menggerus fondasi kebangsaan yang telah kita bangun sejak lama. KMP Reformasi siap menjadi jembatan untuk menyatukan berbagai perspektif demi solusi yang berkelanjutan,” ujarnya dalam pernyataan tertulis yang diterima Tempo.co.
Gunawan menyoroti beberapa isu krusial yang dinilai perlu perhatian mendesak. Salah satunya adalah dampak teknologi dan media sosial yang kian masif.
Gunawan menilai, meskipun membuka ruang partisipasi publik, platform digital juga menjadi sarang penyebaran informasi keliru yang memicu konflik horizontal.
“Kita perlu literasi digital yang kuat dan regulasi yang bijak, tetapi tetap menjunjung kebebasan berpendapat,” tegasnya.
Selain itu, Gunawan juga menyinggung soal ketahanan ekonomi nasional di tengah gejolak global. Ia mengapresiasi langkah pemerintah yang fokus pada investasi dan reformasi pajak, namun mengingatkan agar kebijakan tersebut berpihak pada rakyat kecil.
“Pertumbuhan ekonomi 8 persen yang digaungkan harus dirasakan hingga ke pelosok desa, bukan hanya di kalangan elit bisnis. Ini saatnya kita perkuat UMKM dan sektor informal sebagai tulang punggung ekonomi,” katanya.
Dalam konteks politik, KMP Reformasi menekankan pentingnya menjaga semangat reformasi 1998 yang kini dinilai perlu terus dijaga dan diperkuat.
Gunawan Albima mengungkapkan harapannya agar peran TNI dan Polri tetap fokus pada tugas profesionalnya masing-masing, sesuai dengan semangat demokrasi yang telah dibangun.
“Reformasi adalah aset berharga bangsa. Mari kita pastikan semua elemen, termasuk institusi keamanan, berjalan selaras untuk mendukung kemajuan demokrasi yang sehat,” ujarnya.
Untuk mewujudkan konsolidasi kebangsaan, Gunawan mengusulkan pembentukan forum dialog nasional yang inklusif.
Forum ini, katanya, dapat menjadi wadah bagi berbagai kelompok untuk menyuarakan aspirasi sekaligus mencari titik temu.
“Kita tidak boleh terjebak dalam narasi ‘kami lawan mereka’. Indonesia adalah rumah bersama, dan KMP Reformasi akan terus mendorong dialog sebagai solusi,” tuturnya.
Gunawan berharap masyarakat tetap optimistis menghadapi tantangan. Ia mengajak generasi muda untuk turut aktif mengawal kebangsaan dengan semangat kritis namun konstruktif.
“Hari ini adalah momentum untuk bersatu. Mari kita jaga harmoni dan wujudkan Indonesia yang adil serta bermartabat,” pungkasnya.
KMP Reformasi, lanjutnya, akan segera menggelar agenda temu publik guna membahas langkah konkret konsolidasi ini dalam waktu dekat. (EjaToday.com/*)