
Di tengah dinamika social, dan politik yang kian kompleks, menjadi hal yang penting bagi kita untuk membangun lingkungan kewirausahaan yang sejalan dengan semangat aktivisme moderat. Kewirausahaan memainkan peran penting dalam mendorong inovasi, pertumbuhan ekonomi, dan penciptaan lapangan kerja di masyarakat. Dalam beberapa tahun terakhir, ada penekanan yang semakin besar pada bagaimana kewirausahaan dapat digunakan sebagai alat untuk perubahan sosial dan aktivisme. Dengan membangun lingkungan kewirausahaan dalam aktivisme modern, individu dan organisasi dapat memanfaatkan kekuatan bisnis untuk mengatasi masalah sosial dan lingkungan yang mendesak. Wacana ini akan mengeksplorasi cara-cara dimana kewirausahaan dapat dimanfaatkan dalam dunia aktivisme, peran HMI dalam menciptakan pengusaha, dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan lingkungan kewirausahaan dalam aktivisme modern
Kewirausahaan dan aktivisme mungkin terlihat seperti konsep yang berbeda pada pandangan pertama, tetapi pada kenyataannya keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu menantang status quo, menciptakan perubahan positif, dan mempromosikan keadilan sosial. Sementara bentuk-bentuk aktivisme tradisional sering kali mengandalkan protes, petisi, dan kampanye advokasi untuk membuat perubahan, kewirausahaan menawarkan jalan yang unik untuk memberikan dampak melalui inovasi dan praktik bisnis yang berkelanjutan. Dengan menggabungkan prinsip-prinsip kewirausahaan dengan nilai-nilai aktivisme, individu dan organisasi dapat menciptakan solusi inovatif untuk masalah sosial dan lingkungan yang kompleks.
Dalam ber-HMI misalnya, sebuah organisasi pengkaderan yang menjadi lumbung bagi pengusaha-pengusaha hebat. Himpunan Mahasiswa Islam menjadi wadah bagi para kader untuk dapat berproses dan berjejaring dalam rangka pengembangan lingkungan kewirausahaan. Bagi seorang kader, haruslah memahami literasi financial dalam entreprenurship. Hal ini merujuk pada pemahaman dan keterampilan yang diperlukan untuk mengelola keuangan secara efektif dalam konteks bisnis. Tentu, hal ini mencakup berbagai aspek yang penting bagi seorang wirausahawan agar dapat membuat keputusan yang cerdas dan berkelanjutan.
Jika ditinjau berdasarkan Teori Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow, HMI menawarkan solusi yang inovatif kaitannya dengan wirausaha. Sebagaimana dalam tingkatan paling bawah, yakni kebutuhan Fisiologis. Hal ini mencakup kebutuhan Makanan, Minuman, Tidur, Pakaian, dll. Dengan menciptakan lingkungan kewirausahaan, tentu membuka peluang bagi terpenuhinya kebutuhan Fisiologis individu, bahkan hingga bagi ummat di sekitarnya. Bersama dengan semakin berkembangnya usaha seorang kader, perlahan ia akan sampai pada puncak tertinggi yaitu aktualisasi diri. Pada masing-masing jenjang kebutuhan, para aktivis HmI memiliki peran masing-masing yang juga berkesinambungan dengan mission HmI dalam mewujudkan masyarakat adil makmur.
Untuk membangun lingkungan kewirausahaan dalam aktivisme modern, beberapa langkah dapat diambil untuk menumbuhkan ekosistem yang kondusif bagi Social Entrepreneurship dan inovasi. Pertama, ada kebutuhan untuk memberikan dukungan dan sumber daya bagi calon wirausahawan sosial, termasuk akses ke bimbingan, program pelatihan, dan peluang pendanaan. Dengan berinvestasi dalam pengembangan keterampilan dan pengetahuan kewirausahaan, para aktivis dapat memberdayakan individu untuk memulai dan mengembangkan bisnis yang menangani masalah sosial dan lingkungan. Selain itu, ada kebutuhan untuk membuat kebijakan dan insentif yang mempromosikan kewirausahaan sosial dan inovasi. Pemerintah dapat memainkan peran penting dalam mendukung wirausaha sosial melalui hibah, insentif pajak, dan kerangka kerja peraturan yang mendorong bisnis untuk memprioritaskan dampak sosial dan lingkungan di samping keuntungan finansial. Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung kewirausahaan sosial, para pembuat kebijakan dapat mendorong tumbuhnya ekosistem wirausaha yang berkomitmen untuk mendorong perubahan positif di masyarakat.
Kesimpulannya, dengan membangun lingkungan kewirausahaan dalam aktivisme modern, kita dapat memanfaatkan kekuatan bisnis untuk mendorong perubahan sosial dan menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan dan adil. Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip kewirausahaan ke dalam aktivisme, kita dapat membuka peluang baru untuk inovasi, kolaborasi, dan dampak yang lebih besar, menuju masyarakat adil makmur yang di Ridhoi Allah SWT.
Ditulis Oleh: Muqaddim (2024)