Jakarta, EjaToday.com – Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, telah menunjukkan kepemimpinan yang visioner dengan mendorong kolaborasi strategis antara sektor swasta dan pemerintah dalam pengembangan sektor pertanian.
Pertemuannya dengan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman membahas berbagai isu penting, termasuk program cetak sawah 1 juta hektare dan hilirisasi produk pertanian. Langkah ini dinilai sangat tepat mengingat potensi sektor pertanian sebagai tulang punggung ekonomi, khususnya dalam memperkuat ketahanan pangan nasional dan mengurangi ketergantungan impor.
Program cetak sawah baru menjadi salah satu inisiatif utama dalam mencapai swasembada pangan, yang juga menjadi salah satu fokus utama pemerintahan Prabowo-Gibran. Anindya Bakrie menilai pentingnya transformasi pertanian tradisional ke arah modern dan berkelanjutan. Dalam hal ini, sektor swasta di bawah Kadin akan berperan aktif dalam mendukung upaya tersebut melalui inovasi teknologi dan investasi.
Rizal, seorang pengusaha muda, memberikan apresiasi terhadap gerakan Anindya yang dinilainya cemerlang.
“Langkah Anindya sangat relevan dengan visi Prabowo-Gibran yang menargetkan swasembada pangan melalui program food estate,” ujar Rizal dalam keterangannya, Sabtu (21/9/2024)
Menurut Rizal, cetak sawah baru dan hilirisasi pertanian adalah langkah strategis untuk memperkuat kedaulatan pangan Indonesia. Program ini akan selaras dengan visi pemerintahan Prabowo-Gibran yang berkomitmen mencetak 4 juta hektar lahan tambahan hingga 2029, memanfaatkan lahan terlantar dan program reforma agraria.
Rizal juga menekankan bahwa program lumbung pangan yang menjadi fokus utama Prabowo-Gibran akan diarahkan pada komoditas utama seperti padi, jagung, singkong, kedelai, dan tebu. Hal ini akan sangat mendukung upaya pemerintah dalam menyeimbangkan kebutuhan pangan nasional dan meningkatkan daya saing global.
“Kolaborasi antara dunia usaha dan pemerintah akan menjadi faktor kunci keberhasilan program-program ini,” tegas Rizal.
Dalam konteks ini, Rizal melihat bahwa peran Anindya dalam memfasilitasi dialog antara Kadin dan pemerintah adalah langkah maju. Dunia usaha, menurutnya, dapat memainkan peran besar dalam menciptakan rantai pasok yang efisien dan menguntungkan, baik bagi petani maupun konsumen. Dengan keterlibatan aktif dari sektor swasta, target pemerintah untuk meningkatkan produksi pertanian dan memastikan pasokan pangan yang cukup bagi masyarakat akan lebih mudah dicapai.
Sinergi ini tidak hanya akan memperkuat posisi Indonesia dalam menghadapi tantangan global, tetapi juga mendukung agenda ketahanan pangan nasional. Rizal optimis bahwa dengan kolaborasi yang baik, sektor pertanian Indonesia dapat menjadi lebih modern dan siap menghadapi perubahan zaman.
“Anindya telah menunjukkan bagaimana kepemimpinan yang inklusif dapat mendorong kemajuan di berbagai sektor, terutama pertanian yang vital bagi perekonomian kita,” tutupnya.
Secara keseluruhan, langkah Anindya Bakrie dan Kadin dalam memperkuat sektor pertanian sejalan dengan visi besar Prabowo-Gibran untuk swasembada pangan. Sinergi ini akan memainkan peran krusial dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan di Indonesia. (EjaToday.com/*)