EjaToday.com – Viral sebuah video yang memperlihatkan sejumlah petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Kabupaten Sumenep menyawer biduan dangdut.
Sejumlah petugas PPK itu tampak menyawer sembari berjoget ria dalam video berdurasi 30 detik yang diunggah oleh akun Instagram @infomdr.
“Sebuah video yang memperlihatkan sejumlah Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur menyawer biduan dangdut, viral di media sosial,” tertulis caption dalam unggahan yang dilihat EjaToday, Jumat (22/12/2023).
“Belakangan, aksi PPK itu diketahui terjadi saat kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) atau diklat terpadu Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang digelar KPU Sumenep di salah satu hotel di Sumenep,” imbuh dalam caption tersebut.
Video yang diunggah akun Instagram @infomdr itu telah 10,4 ribu kali ditonton, 237 suka, dan 35 komentar.
Video yang menampilkan petugas PPK yang nyawer kepada biduan dangdut itu rupanya mengundang berbagai komentar dari netizen.
“Semoga dijauhkan dari lelaki begini… Aamiin,” komentar @diaxxxxxx.
“Lagian acara Diklat kok nyewa biduan itu ngapain?? Faedahnya lho apa,” komentar @radhxxxxxx.
“Pecat,” komentar @simpxxxxxx.
Menanggapi viralnya video petugas PPK yang nyawer kepada biduan dangdut di acara diklat, Komisioner KPU Sumenep Rafiqi mengatakan hal itu hanya sebagai hiburan di tengah kesibukan.
“Kita di tengah tahapan yang menumpuk saat ini, teman-teman butuh hiburan, nyanyi, karaoke, dan mendatangkan electone dan semuanya,” katanya, dilansir dari Kompas, Jumat (22/12/2023).
Pihaknya menegaskan bahwa aksi nyawer biduan dangdut yang dilakukan oleh sejumlah PPK itu dilakukan spontan. KPU Sumenep, kata dia, meminta maaf secara kelembagaan jika aksi itu menimbulkan kegaduhan.
“Ketika menjadi viral dan membuat gaduh, saya secara kelembagaan hanya bisa minta maaf ketika ini dianggap sesuatu yang tidak wajar yang dilakukan oleh penyelenggara. Tapi itu murni untuk hiburan,” ucapnya.
Lebih lanjut, Rafiqi memastikan bahwa pihaknya sudah menegur sejumlah PPK yang ikut serta dalam nyawer tersebut. Pihaknya juga memastikan bahwa selanjutnya tak akan ada lagi hiburan di setiap kegiatan KPU. Hal itu untuk mengantisipasi kegaduhan dan persepsi buruk di tengah masyarakat.
“Saya pastikan ke depan, setelah ini tidak akan pernah ada hiburan lagi ketika ada rapat kordinasi atau rapat-rapat apapun. Karena ini pelajaran bagi saya terutama di lembaga KPU yang seharusnya butuh hiburan hanya dinikmati oleh kita, tidak sampai keluar, takut tafsirnya berbeda,” tandasnya. (EjaToday.com-10)