JAN Desak Kapolri Bentuk Timsus Ungkap Mafia BBM di NTT, Pastikan Penegakan Hukum Tegas dan Transparan

Ilustrasi.

Jakarta, EjaToday.com | Jaringan Aktivis Nusantara (JAN) mendesak Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo untuk segera membentuk tim khusus (Timsus) guna menyelidiki dugaan keterlibatan oknum dalam peredaran BBM ilegal di Nusa Tenggara Timur (NTT).

JAN melihat bahwa kasus ini telah menjadi sorotan publik yang cukup besar dan berpotensi mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap Polri jika tidak ditangani dengan baik dan tuntas.

Sorotan ini berawal dari polemik terkait pemecatan Ipda Rudy Soik yang terlibat dalam penyelidikan mafia BBM subsidi di NTT. Isu yang mengemuka adalah dugaan bahwa peredaran BBM di NTT terhambat oleh kelompok mafia hingga menyebabkan kelangkaan BBM.

Sorotan masyarakat mengarah pada indikasi bahwa sejak kasus Rudy mencuat, distribusi BBM di NTT justru menjadi lancar. Menanggapi hal ini, Rahayu Saraswati, Anggota DPR sekaligus keponakan Presiden Prabowo, turut mengangkat suara dari masyarakat NTT terkait perubahan distribusi BBM ini.

Kapolri Tegas Selesaikan Kasus dengan Dukungan Tim Khusus

JAN mendukung langkah Kapolri dalam menyelesaikan kasus ini secara menyeluruh, dengan membentuk tim khusus yang dapat bekerja independen. Romadhon Jasn menekankan bahwa penyelidikan ini harus dilakukan secara menyeluruh untuk mengungkap siapa pun yang terlibat, baik aparat maupun pihak eksternal.

“JAN mendukung penuh Kapolri untuk menindak tegas mafia BBM di NTT. Kami yakin bahwa Kapolri mampu menangani kasus ini dengan prinsip transparansi dan integritas, apalagi dengan komitmennya terhadap Polri Presisi,” ujar Ketua JAN Romadhon di Jakarta, Rabu (30/10/2024).

Dengan kepercayaan masyarakat terhadap Polri Presisi yang terus dijaga, JAN berharap kasus ini tidak merusak reputasi Polri. Publik tetap percaya bahwa di bawah kepemimpinan Jenderal Listyo, Polri mampu menangani kasus-kasus besar seperti ini dengan profesional.

“Kami yakin kepercayaan masyarakat kepada Polri tetap kuat dan berharap kasus ini bisa diselesaikan dengan baik demi mempertahankan integritas Polri,” tambah Romadhon.

Transparansi dan Independensi dalam Penyelidikan

JAN juga menekankan bahwa proses penyelidikan yang dilakukan oleh tim khusus harus berjalan secara transparan agar masyarakat dapat terus memantau perkembangan kasus ini.

“Transparansi ini adalah kunci untuk mempertahankan kepercayaan publik terhadap Polri. Kami meminta agar seluruh proses penyelidikan BBM ilegal di NTT ini dilakukan secara terbuka, sehingga masyarakat mengetahui langkah-langkah yang diambil Polri,” lanjut Romadhon.

Fokus pada Pemberantasan Mafia BBM dan Kejahatan TPPO

Sebagai salah satu isu penting di NTT, JAN juga mendukung fokus Kapolri dalam memberantas tidak hanya mafia BBM, tetapi juga berbagai bentuk kejahatan lain seperti Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang kerap terjadi di wilayah tersebut.

JAN menilai bahwa dengan menuntaskan kasus ini, Kapolri juga dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap keamanan dan kesejahteraan masyarakat NTT.

Ajak Masyarakat Kawal Proses Penyelidikan

JAN mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut mengawasi proses penyelidikan yang dilakukan oleh Polri agar kasus ini dapat dituntaskan dengan penuh akuntabilitas.

“Masyarakat perlu bersatu untuk mengawal proses ini agar tidak ada lagi mafia yang mengendalikan distribusi BBM dan merugikan masyarakat luas,” ujar Romadhon.

Dengan dukungan terhadap langkah Kapolri dalam membentuk tim khusus, JAN optimis bahwa kepercayaan masyarakat terhadap Polri dapat terus dijaga. (EjaToday.com/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *