Daerah  

Respon Dinkes Usai Kemenkes RI Temukan KLB Polio di Pamekasan

Ilustrasi Polio

EjaToday.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, memantau perkembangan seorang balita asal Kecamatan Kota Pamekasan yang mengalami lumpuh layu akut akibat virus polio.

Kasus ini muncul pertama kali pada tanggal 4 Desember 2023 saat balita tersebut menjalani perawatan di Rumah Sakit Smart Pamekasan.

Kondisi balita yang terjangkit polio, mengalami sesak nafas pada 22 Desember 2024 lalu. Orangtua balita tersebut, masih sempat membawa sekali anaknya kepada tukang urut. Namun, tidak ada hasilnya.

Kepala Dinkes Pamekasan, Ahmad Syaifuddin mengatakan, pihaknya sudah menindak lanjuti kasus polio tersebut dengan melakukan penyelidikan epidemiologi terhadap 30 anak yang tinggal di sekitar anak yang mengalami polio.

“Respon Dinkes dengan melakukan survei di 200 rumah yang dihuni oleh 30 anak sebagai tindak lanjut KLB polio,” kata Syaifuddin.

Selain melakukan survei, Dinkes sudah mengambil spesimen feses terhadap anak-anak tersebut untuk dilakukan pemeriksaan ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya.

“Insya Allah hari Senin lusa hasil uji laboratorium sudah diketahui hasilnya karena spesimen yang dikirim pada tanggal 22 Desember 2023,” imbuh Syaifuddin.

Saat ini, Dinkes sedang melakukan persiapan respons imunisasi wabah atau Outbreak Response Immunization (ORI) terhadap 103.666 anak yang berusia 0 sampai 7 tahun di seluruh Pamekasan. Kegiatan ini dilakukan 2 tahap.

“ORI tahap pertama tanggal 15 Januari, dilanjutkan ORI tahap kedua pada 15 Februari 2024. Program ini diharapkan meningkatkan kekebalan anak dari berbagai jenis penyakit,” ungkap dia.

Syaifuddin menuturkan, faktor kebersihan lingkungan juga menjadi pendukung terhadap penularan virus polio. Seperti yang dialami keluarga korban balita tersebut, kondisi sanitasi di sekitar rumahnya buruk.

“Imunisasi balita yang terjangkit polio itu sebenarnya lengkap. Namun, karena faktor gizi yang kurang serta sanitasi yang buruk, memicu penularan virus,” ujar dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *